ERDIKHA MORNING IDEA 5 AGUSTUS 2021
View PDF
05 Aug 2021

Khawatir Corona, Wall Street Merana

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup menguat pada level 6159. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks dtopang oleh sektor Transportation & Logistic (1,311%), Financials (1,304%), Properties & Real Estate (0,365%), Healthcare (0,345%), Infrastructures (0,342%), Energy (0,076%), kendati dibebani oleh sektor Basic Materials (-0,066%), Consumer Cyclicals (-0,11%), Consumer Non-Cyclical (-0,116%), Technology (-0,682%), Industrials (-0,684%) yang mengalami pelemahan walaupun tidak signifikan. Pergerakan indeks pada hari Rabu ditutup cenderung optimis ditengah masih meningkatnya kasus Covid-19 domestik yang perhari Rabu (4/8/2021) ada tambahan 35.867 kasus baru, sehingga totalnya mencapai 3,532 juta orang. Gelombang kasus Covid-19 di RI kini hampir merata di setiap daerah, dengan 12 Provinsi yang mencatatkan penambahan kasus lebih dari 1.000 orang. Kenaikan dari IHSG menurut kami terjadi karna adanya proyeksi dari pertumbuhan ekonomi kuartal 2 2021 yang akan rilis hari Kamis (5/8/2021) yang berdasarkan proyeksi pada Trading Economics akan cenderung meningkat bahkan tumbuh positif dilevel 3% untuk QoQ dari yang sebelumnya -0.96% kemudian untuk YoY menjadi 6.5% dari sebelumnya -0.74%. Meskipun angka proyeksi ini sedikit turun dari angka proyeksi pemerintah yang sempat memproyeksikan akan tumbuh 3.8% pada kuartal 2 2021 ini, namun market masih cenderung merespon positif karena Indonesia berhasil keluar dari zona resesi yang mana secara 4 kuartal berturut-turur (YoY) tumbuh negatif. Jadi menurut kami wajar apabila market cenderung merespon positif akan adanya rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal 2 2021 Indonesia tersebut. Laju pertumbuhan ekonomi domestik memang diproyeksikan akan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu atau dapat dikatakan adanya recovery economy, namun recovery yang terjadi cenderung melambat karna kasus Covid-19 yang kembali meningkat saat ini. Bahkan bukan hanya kuartal 2 2021, pada kuartal 3 2021 juga pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi cenderung meningkat namun sedikit melambat karna adanya PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah guna meminimalisir penyebaran Covid-19 ini. Beralih dari domestik, pada bursa regional sentimen terkait kembali melambatnya aktivitas ekonomi karna penyebaran virus Covid-19 varian delta plus juga masih menjadi katalis utama yang mempengaruhi pergerakan indeks. Selain itu, beberapa data ekonomi China pada periode Agustus juga akan menjadi perthatian para investor karena disana selain adanya kekahwatiran akan kenaikan jumlah kasus Covid-19 ada pula terkait regulasi pemerintah China yang menuai pro dan kontra terkait sektor pendidikan dan teknologi karna dikhawatirkan akan menambah jumlah angka pengagguran di China dan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi disana. Kemudian selain beberapa katalis diatas, per hari Rabu kemarin asing juga melakukan akumulasi beli yang cukup besar terhadap beberapa saham perbankan seperti BBCA dan BBRI masing-masing Rp 44 M dan Rp 155 M. Tentu dengan beberapa katalis seperti aksi korporasi yang akan dilakukan oleh emiten BBCA berupa stock split 1:5 dalam waktu dekat ini serta untuk BBRI yakni berupa aksi korporasi Right Issue yang sudah disetujui di RUPSLB pada tanggal 22 Juli 2021 dan menjadikan BBRI holding ultra-mikro dengan mengambil alih saham pemerintah RI di Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Deangan adanya aksi korporasi tersebut kini pergerakan saham BBRI cukup terpengaruh, begitupun dengan BBCA karna katalis aksi korporasinya. Sedangkan untuk net foreign sell atau akumulasi jual asing terbesar terjadi pada saham BFIN sebesar Rp 108 M dan HRUM sebesar Rp 15 M. Pada hari Kamis (4/8/2021) seperti yang dijelaskan diatas bahwa ada beberapa indikator ekonomi yang perlu diperhatikan oleh para investor terutama rilisnya data GDP kuartal 2 2021 Indonesia yang diproyeksikan akan tumbuh positif, kemudian dari US akan rilis data total penjualan kendaraan, ekspor, impor, neraca perdaganagn serta kalim pengangguran bulan Juni dan Juli yang di proyeksikan akan cenderung lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Kecuali neraca perdagangannya yang diproyeksikan defisitnya semakin meningkat menjadi $-74.3B dari $-71.2B. Kemudian dari Eropa, untuk Jerman dan Euro Area akan rilis data Construction PMI bulan Juli yang di proyeksikan untuk kedua data tersebut akna cenderung meningkat namun masih melambat, untuk Jerman masih dibawah level ekpansi sedangakn Euro Area diatas level ekspansi namun masih melambat. Berdasarkan beberapa katalis diatas maka kami memproyeksikan indeks pada hari Kamis (5/8/2021) diperkirakan akan bergerak pada range level support 6100 dan level resistance 6200.






PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com